Sabtu, 09 April 2011

Tokoh Papua Di LN Antuasias Tawaran Dialog Jakarta Papua

JUBI---Dialog Jakarta-Papua semakin meruncing. Upaya lobi, tokoh-tokoh Papua yang berada di luar negeri sudah mendapat kejelasan. Setidaknya, intelektual Papua yang bermukim di Australia, Vanuatu dan beberapa negara lainnya telah menyatakan dukungan terhadap Dialog Jakarta Papua pada tanggal 4-6 2010 di Port Moresby, Papua New Guinea yang difasilitasi oleh Jaringan Damai Papua (JDP).

"Semua Tokoh Papua di luar negeri sangat antuasias terhadap tawaran konsep dialog Jkarta-Papua. Para intektul Papua di luar negeri juga meyakini bahwa dialog merupakan satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik di Papua," kata Pater Neles Tebay, Pimpin Jaringan Damai Papua, Sabtu, (9/4) di Jayapura.
Dia mengatakan, ketika melakukan pertemuan dengan sejumlah intelektual Papua dari berbagai negara di Port Moresby awal pekan pertama Desember 2010,  mereka juga ikut merancang kerangka acuan dialog versi Papua yang selanjutnya akan disodorkan  kepada Pemerintah Indonesia.
"Kalau nantinya Dialog itu terjadi, kedua pihak (Jakarta-Papua) akan sama-sama memberikan tawaran konsep dialog. Jelas, dalam setiap konsep pasti berbeda, tapi kita ingin ada satu kesepakatan bersama, yakni terjadinya dialog," ujarnya.

Selain mendapat dukungan para tokoh Papua di luar negeri, dialog Jakarta Papua ini juga mendapat dukungan dari Komisi I DPR-RI. Sedangkan untuk Papua sendiri tawaran konsep dialog ini juga sudah didukung oleh sekitar tujuh ratus tokoh masyarakat. Sedangkan untuk lebih meyakinkan parlemen, JDP  sedang menjalin komunikasi yang intens kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan, Jakarta.
"Secara resmi, dialog Jakarta Papua sudah mendapat dukungan dari DPR-RI. Kami juga sedang melobi DPD, karena Papua juga persolan daerah yang harus mereka tangani," katanya.

UP4B Dan Komunikasi Konstruktif
Soal 'Komunikasi Konstruktif' soal Papua yang pernah terlontar dari mulut Presiden Susilo Bambang Yudyono (SBY), Pater Neles mengaku tidak tahu makna ucapan itu. Bila tak keberatan, lanjut dia, Presiden SBY harus menjelaskan kepada rakyat Papua, agar tidak memunculkan penafsiran ganda.
"Yang bilang 'Komunikasi Konstruktif' kan Presiden, jadi hanya presiden yang tahu makna komunikasi konstruktif itu. Saya sendiri juga tidak tahu makna komunikasi konstruktif itu. Jadi, Presien harus menjelaskan kembali istilah itu kepada rakyat di Papua. Istilah itu tidak boleh disampaikan oleh menterinya, nanti orang Papua tidak percaya," harapnya.
Sedangkan Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B) yang draftnya masih berada di istana negara, Tebay juga belum tahu isinya. Meski dia mengaku, pernah diundang untuk memberikan masukan, tapi dia yakin, bisa saja usulannya tidak diterima. Bahkan, kabarnya, draft Peraturan Presiden untuk UP4B itu sudah 18 kali direvisi.
"Bisa saja draft yang sudah jadi dimentahkan kembali. Apakah usulan JDP soal Dialog Jakarta Papua, diterima atau ditolak, saya sendiri juga belum tahu. Kita semua masih menunggu Peraturan Presiden itu," akunya. (Lasarus Gon) 
http://tabloidjubi.com/index.php/daily-news/jayapura/11678-tokoh-papua-di-ln-antuasias-tawaran-dialog-jakarta-papua 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar