Tentang Dialog Jakarta—Papua
JAYAPURA—Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP) Pastor Dr Neles Tebay menyampaikan ketika menggagas berdirinya JDP, pihaknya telah menyadari siapapun orang Papua pasti mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat sendiri tentang penting atau tidaknya Dialog Jakarta—Papua yang kini tengah didorong JDP. Namun apapun pendapat itu apabila diungkapkan sesungguhnya patut mendapat apresiasi semua pihak yang peduli terhadap penyelesaian masalah Papua. Demikian disampaikan Koordinator Jaringan Damai Papua (JDP) Pastor Dr Neles Tebay ketika menghubungi Bintang Papua via ponsel, Jumat (1/4) petang. Ia dihubungi terkait pendapat Koordinator Forum Demokrasi (FORDEM) Papua Salmon Yamame yang menyampaikan JDP sedang mengajak Papua bermimpi soal Dialog Jakarta—Papua yang digagas oleh JDP. Pasalnya, saat ini kekuatan daya tawar Papua belum cukup kuat untuk memaksa atau meminta Dialog dengan pemerintah pusat untuk mempercepat penyelesaian masalah Papua.Walaupun demikian, menurut Biarawan Katolik ini, pihaknya tetap mensosialisasikan program kerja JDP baik kepada orang Papua yang berada di Papua maupun yang menetap di luar negeri. Alhasil, JDP telah melakukan 12 kali konsultasi publik sejak Januari 2010 sampai Maret 2011 tentang Dialog Jakarta—Papua di Wamena, Timika, Manokwari, Sorong, Biak, Enarotali, Jayapura, Merauke, Fak Fak, Yahukimo, Oksibil dan Teluk Bintuni. Bahkan di Port Meresby PPN 4-6 Desember 2010.
“Kami rencana pada awal April ini menggelar beberapa kali konsultasi publik di Papua,” katanya.
Dia mengatakan, ketika menggelar konsultasi publik pihaknya menjelaskan kepada orang Papua buku saku yang berisi tawaran konsep Dialog Jakarta—Papua.
Karena itu, lanjutnya, pihaknya menjelaskan kepada orang Papua apa itu dialog. Apa yang harus dipersiapkan untuk suatu Dialog. Mengapa Dialog Jakarta—Papua penting dalam menyelesaikan masalah Papua. Apa saja yang bisa dicapai dalam suatu Dialog. “Kami menerima dan menampung semua pendapat dari peserta konsultasi public itu,” tukasnya. (mdc/ven/don)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar