JUBI --- Merry Costavina Yoweni, salah satu Pengusaha Perempuan Papua yang berasal dari Napan, Nabire mengatakan pemerintah seharusnya memberikan kesempatan kepada pengusaha Papua untuk maju, bukan hanya membuat pernyataan di media tanpa memberikan bukti-bukti ketidakmampuan pihaknya.
“Ada satu hal yang saya merasa tidak fair dari dulu hingga sekarang untuk kami, pengusaha Papua. Kalau kami bisa berdiri saat ini, itu karena kami berjuang sendiri, bukan karena ada suatu proses pembinaan khusus” ujar Pengusaha Perempuan Papua ini, kami, kepada JUBI di Abepura, Sabtu (26/2).
Yoweni juga menilai bahwa Bina Marga yang seharusnya melakukan pembinaan tidak melakukan hal tersebut tetapi malah menjadi ‘lahan proyek’. “Bila ada anggapan bahwa kami Pengusaha Papua tidak mampu, mereka seharusnya mampu menunjukkan bukti ketidakmampuan kami. Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencari sebab-sebab ketidakmampuan kami,” sesal Yoweni yang juga Ketua Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Kota Nabire.
“Sebelum kami ada, tidak ada organisasi apapun yang mampu menampung aspirasi kami, pengusaha Papua. Kalau pun kami ada, pemerintah hingga hari ini belum memberikan apapun pada kami. Pilot Project yang kami buat di Kabupaten Nabire awalnya dari mengumpulkan uang sendiri, lalu kami mendatangi pihak bank dan mengajak mereka berbicara dari segi bisnis, bukan karena kekhususan kami sebagai Orang Papua” ujar pemilik CV. Makimi Indah di Nabire yang bergerak di bidang pertambangan.
KAP Papua lahir berdasarkan penjabaran UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus yang termaktup dalam Perdasus No. 18 Tahun 2008. “Kami menganggap Otsus telah gagal memberdayakan Orang Papua karena kami, pengusaha yang tergabung di dalam KAPP saja tidak diperhatikan lalu bagaimana nasib masyarakat adat lain yang berjualan di pinggiran jalan," tuturnya.
Padahal, kata dia, posisi kami jelas, lahir dari penjabaran UU Otsus. "Apa sebenarnya indikator yang digunakan oleh pemerintah dalam mengukur keberhasilan Otsus di Papua?” tanya Yoweni yang juga pemilik PT. Crister Jaya Nabire yang bergerak di bidang Koperasi mengakhiri wawancara. (Aprila Wayar)
http://tabloidjubi.com/index.php/daily-news/jayapura/11146-yoweni--kapp-lahir-dari-otsus-tetapi-gagal-membangunnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar