![]() |
Asmat-Papua |
"Kami harap dari tidak ada lagi pengunaan lambang, lagu-lagu daerah bahkan gambar dari setiap lengendaris Papua dengan sembarangan untuk kepentingan pribadi" kata Rudi kepada JUBI di Abepura, Selasa (8/2).
Pihaknya menilai, selama ini banyak aksesoris budaya Papua yang sudah di manfaatkan keunikan serta keagungannya di mata masyarakat Papua demi kepetingan pribadinya.
Seperti membuat baju kaos, kemeja batik, pameran-pameran dengan mengunakan foto atau gambar dari para pahlawan atau Tokoh-tokoh Legendaris Papua seperti Almarhum Theys Heluay, Arnold Clemens AP, Kelik Walik serta gambar lainnya yang terkait dengan kekayaan atau ciri khas Papua .
"Bahkan banyak Lagu-lagu Daerah Papua juga yang selama ini sudah digunakan semena-mena oleh orang maupun komunitas lain untuk kepantingan pribadinya tanpa menghiraukan hak cipta dari pemilik," akui Rudi Mebri, yang juga Ketua Pemuda dan Mahasiswa Port Numbay ini.
"Sekarang ini kita bisa lihat banyak baju kaos yang disablon dengan gambar-gambar dari para legendaris atau tokoh-tokoh ternama di Papua dan lambang khas Papua seperti Burung Cenderawasih dan lainnya, tetapi suku atau keluarga pemiliknya tidak diperhatikan dan hanya membuat mereka trauma."
Dengan melihat perkembangan ini pihaknya berharap Dewan Adat Papua (DAP) dapat melihat dan mengatur persoalan tersebut. Agar menghindari ada kelompok-kelompok pengusaha atau elit-elit polilitk yang hanya memanfaatkannya untuk keperluan bisnisnya dengan seenaknya. Tetapi tidak memikirkan keluarga, keret ataupun suku yang memiliki aksesoris-aksesoris budaya tersebut.
"Walaupun dibuat untuk mengampayekan Papua tetapi harus meminta ijin dari pihak keluarga, keret maupun sukunya" tandasnya. (Yarid AP)
Sources:
http://www.tabloidjubi.com/index.php/daily-news/jayapura/10898-budaya-papua-jangan-dimanfaatkan-sembarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar