Jumat, 17 Juni 2011

YONES DOUW DIANIAYA:

Laporan Yones pendapat menganiayaan oleh Anggota KOdim 1705 PDF Print E-mail
Written by Pdt Daud Auwe M.Div   
Friday, 17 June 2011 02:13

Keluarga  Korban  alm Derek Adii mengadakan demo di Kodim 1705  dan Yones Douw aktivis HAM mendapat menganiayaan oleh TNI Kodim 1705 Nabire.
Pada tanggal 14 Mei 2011 jam 9 00 wp malam 5 anggota Kodim 1705 membunuh Derek Adii di Pelabuhan  Samabusa , Saat  naik ke kapal KM Dorolonda Kapal Penumpang. Peristiwa itu Keluarga menuntut Pihak Kodim harus bayar kepala dan pelaku harus diproses meja hijau  . Namun Sampai saat ini belum ada tanda-tanda penyelesaian dan tidak ada penjelasan penangganan Kasus Derek adii .sehingga Keluarga korban bersama Masyarakat peduli Pembunuhan Alm Derek Adii dapat mengadakan demo di Depan Kodim.

Kronologis kejadian
PadaTanggal 15 Juni 2011 jam 9 00 wp Yones  keluar dari rumah menuju  ke Kantor DPRD, sampai di jalan besar ada sekelompok masyarakat mengunakan Mobil Pikep mereka teriak mengumumkan hari ini keluarga alm Derek Adi akan mengadakan Demo di Kodim 1705, Karena dengar teriakan itu Yones  juga perlahan-lahan menuju ke Kodim, Sampai di Kodim Yones berdiri di sebelah jalan Depan Departemen Pariwisata sambil menunggu masa tiba , sebab kami mau dengar penjelasan dari pihak Kodim 1705 tentang  alm Derek Adii iu bagaimana dan untuk mengamankan masyarakat apa bila rusuk.
Sekitar 30 Menit kemudian Masa yang mengunakan 2 trek dan 1 pikep tiba di depan Gereja Sion dari situ masa turung dari trek datang dengan lari-lari menuju ke kantor  Kodim 1705 , masa yang rata-rata anak mudah itu mereka bongkar pintu masuk ke halaman Kodim 1705 lalu melempar papan nama, kaca-kaca kantor .
Melihat Aksi brutal itu Yones Douw  langsung masuk ke halaman Kodim 1705 , langsung merampas kayu, batu dan tampelen masyarakat usir   keluar dari halaman kantor kodim 1705 , masa/masyarakat  dengar apa yang di sampaikan oleh Yones, sehingga masa tenang. Sesudah itu Yones  berdiri di jalan di tengah-tengah masyarakat lagi mengamankan , tetapi pihak kodim 1705 tidak terima baik tindakan masa/keluarga Korban , sehingga dari dalam sudah mulai mengadakan penembakan ke udara ,sambil lari keluar jalan raya  Kodim 1705 di tambah Batalyon  753 pengadakan pemukulan terhadap masyarakat yang mengadakan demo itu .
Saat itu  SERSAN  A AGAKI KORAMIR KOTA NABIRE bersama SEORANG ANGGOTAN KODIM  Langsung menuju  lulus Yones kamu yang pimpin to langsung MENGANIAYA YONES DI BAGIAN KEPALA 2 KALI kedua kayu yang di zat Merah Putih itu patah-patah di kepala Yones  ,  Saat  yones di aniaya TNI Kodim 1705 dan 753 menganiaya bapa DAMAS ADII  ayah kandung alm Derek Adii  dengan mengunakan kayu buah mereh putih  .
walaupun Yones mendapat   penganiayaan tetapi Yones tetap mengamankan masyarakat, masyarakat yang mengadakan demo seluruhnya lari hilang, saya perlahan-lahan pulang menuju keaarah timur sampai di depan Tokoh Buku Youth Center saya berdiri disitu nonton Kodim 1705 dan Batalyon 753 mengejar masyarakat dengan mengunakan senjata.
Dari arah barat  SERSAN  A AGAKI KORAMIR NABIRE KOTA orang ini yang pimpin langsung MENGANIAYA YONES KEDUA KALINYA DI BEGIAN KEPALA SEHINGGA KAYU ITU PATAH-PATAH DI KEPALA. Sesudah yones tidak jalan tetapi  tetap berdiri di tempat. Saat itu SEORANG PENGAWAI NEGERI SIPIL  Kodim 1705  ( orang ambon  ) datang mengatakan kamu yang pimpin to langsung menganiaya yones di bagian lengan tangan  kayu buah yang berzat  Merah Putih patah di pengelangan tangan , pegawai  sipil tersebut menuntut yones  harus ke kantor Kodim 1705 untuk member penjelasan demo ini , Yones Mengatakan saya tidak demo ini dan saya penjelas apa karena saya tidak tahu demo ini , saya ada di kodim ini dengan tujuan untuk mengamankan masyarakat Papua ini. Kalau saya tidak datang mereka masuk kedalam kantor lalu masyarakat pasti korban itu yang kami turung, jadi kami bukan pemimpin atau  mengatur demo tersebut.
Saat itu ada anggota Kodim Orang papua yang melihat Yones  di aniaya dan di paksakan ke kantor Kondim 1705 , mereka tahan yones mengatakan ini bukan yones punya masalah orang lain punya dan dia yang amankan nabire ini jadi tidak boleh tahan dan panggil lalu orang itu bilang kamu pulang. Sesudah itu Yones pulang lewat arah timur  dengan  santai sampai di Jalan Merdeka naik taksi  menuju kesiriwini untuk di visum ,yones ketemu dengan Dokter dan Suster di Rumah sakit  siriwini mereka mengatakan perlu ada surat keterangan dari pihak kepolisian  Polres Nabire sehingga saya batalkan untuk di visum  karena urusan panjang. Sesudah itu saya pulang kerumah.
Mengapa aktivis HAM  Hadir di Kodim 1705
Kami sebagai aktivis HAM perlu mengetahui penyelesaian kasus pembunuhan Derek Adii secara adat oleh pihak Kodim 1705  dan ingin mengetahui Penangganan proses hukum para pelaku . Di dalam Demo itu keluarga korban akan menyanakan dan  melibatkan banyak orang lain   , sehingga kami harus hadir untuk mengamankan masyarakat yang melakukan aksi tersebut.
Demo mengarah ke anarkis
Pada awalnya keluarga korban ingin menanyakan secara baik-baik tentang tindak lanjuti kasus Derek Adii yang di bunuh oleh 5 Anggota Kodim 1705 di Samabusa. Tetapi pemuda-pemuda yang terlibat dalam Demo ini terlebih dahulu mengkonsumsi minuman berarkhohol sehingga pada saat masuk Kantor Kodim 1705 itu langsung mengadakan pelemparan papan nama dan melempar kaca . Menurut keluarga korban mengatakan kami pernah datang tetapi tidak ada jawaban hanya pihak Kodim mengatakan nanti Kasus puncak jaya dulu selesai dulu baru kita lihat, sehingga tidak ada tanda-tanda penyelesaian sehingga  masyarakat melempar kantor kodim 1705 ini memancing reaksi  para TNI untuk menyelesaikan . 
Kodim 1705  di bantu batalyon 753 mengusir dan membubar  para Demo secara paksa
Masa/Masyarakat aksi pelemparan dengan batu ke papan nama dan lempar kaca Jendela, sehingga Kodim 1705 di bantu batalyon 753  dapat membubarkan secara paksa kelompok demo tersebut, dan kejar masyarakat di gang-gang masyarakat   dan Demas Adii ayah kandung Derek Adii di aniaya oleh Kodim 1705 dan Batalyo  753  dan beberapa masyarakat pendemo juga dapat pengaiayaan. Sehingga masyarakat lari menyelamatkan diri.
Korban penganiayaan
Yones Douw, umur 42 Tahun, Pekerjaan Aktivis HAM, Alamat Nabire
Pelaku
Sersan A  Agaki dan Anggota Kodim 1705
Saksi
Korban dan Pegawai Pariwisata
Yones Mendapat penganiayaan di bagian tubuh
Penganiayaan  pertama  A Agaki ( Koramil Kota Nabire ) menganiayaan di bagian  kepala kayu buah
patah di kepala, Orang kedua juga anggota kodim menganiaya
di bagian  kepala kayu buah patah di kepala ,  Orang ketiga juga
anggota kodim menganiaya   di bagian  kepala kayu buah patah di
kepala , Orang empat juga anggota kodim menganiaya
di bagian  kepala kayu buah patah di kepala , orang ke lima juga
anggota        kodim pukul di pinggang belakang. Dapat pukulan bertubi-
tubi di bagian  kepala Yones sehingga dia hampir jatuh ke tanah.
Penganiayaan Kedua  A  Agaki ( Koramil Kota Nabire ) menganiayaan di bagian  kepala kayu buah zat
merah Putih    patah di kepala , batahannya kena testa sehingga testa
ada    benjolan, Orang kedua juga anggota kodim menganiaya di
bagian    pengelangan tangan akibatnya tangan bengkak.
Penganiayaan Ketiga Pegawai sipil Kodim 1705, menganiaya di bagian gelangan tangan dekat bahu
kayu   buah yang sama  patah ditangan , akibat dari pukulan itu
pengelangan   tangan dekat bahu terjadi benjolan besar.

Kata- kata yang di ungkapkan saat itu
-          Masyarakat Yang ketemu tembak mati saja,
-          ajar saja,
-          Kamu boleh main-main dengan polisi tetapi kamu coba-coba main dengan TNI nyawa kamu melayan.
-          Binatang-binatang ini perlu di ajar,
-          kamu punya demo begitu ka,
-          Kamu datang baik-baik to supaya kamu dapat uang banyak,
-          kamu yang ajar to.

Proses  Penyelesaian hukum
Sampai saat ini proses Penyelesaian secara hukum atas Pembunuhan Derek adii belum jelas .  Selama ini Pihak Kodim 1705  menutupi diri terhadap kasus ini sehingga keluarga korban menuntut harus ada kejelasan penyelesaian dan sikap Kodim 1705 dapat memancing keluarga korban untuk aksi demo perusahkan papan nama dan satu dua kaca pica akibat lemparan batu.

Aksi Brutal aparat Kodim 1705 dan Batalyon 753
Sesudah aksi masyarakat selesai muncul aksi brutal TNI muncul siapa saja orang mee yang berdiri di pinggir jalan  tanpa tanya TNI menganiaya masyarakat tersebut.Dan TNI mengejar masyarakat yang lari.

Demikian  Laporan Kekerasan TNI terhadap Aktivis Kemanusian  dan Masyarakat  Kabupaten Nabire, atas  perhatian dan  kerjasama  terima Kasih,

Nabire,     15  Juni 2011

Pdt Daud Auwe M.Div
Sekertaris Biro Keadilan dan Perdamaian  Klasis Nabire

Tidak ada komentar:

Posting Komentar