Rabu, 20 Juli 2011

Politik Pemicu Utama Penyiksaan di Papua

8ShareJUBI --- Direktur Elsham Papua di Jayapura, Ferry Marisan mengatakan politik merupakan pintu utama masuknya sejumlah penyiksaan di Papua sejak dahulu sampai saat ini. Selanjutnya, disusul dengan faktor ekonomi.

“Masalah politik merupakan pintu utama masuknya berbagai penyiksaan di Papua. Motif dari setiap kasus itu dari tahun ke tahun sama,” kata Ferry dalam sebuah pertemuan di Swissbel Hotel di Jayapura, Selasa (19/7). Dia mencotohkan, ditahun 1960 an, misalnya. Ketika itu, tokoh masyarakat yang dituding sebagai OPM, kepalanya dipotong oleh aparat TNI lalu dibawa mengelilingi kampung dimana tokoh tersebut berdomisili.

Lanjut dia, selain itu masalah ekonomi juga pemicu kekerasan dan penyiksaan. Namun, faktor ini jarang dijumpai. “Faktor ekonomi juga pemicu kekerasan tapi jarang. Banyak motif penyiksaan di Papua disebabkan oleh masalah politik,” tuturnya.

Tanggapan itu dibantah oleh sekretaris Komnas HAM perwakilan Papua di Jayapura, Frits Ramandey. Frits  mengatakan, motif politik bukan menjadi faktor utama pemicu penyiksaan. Faktor itu berada diurutan ketiga. “Faktor politik tidak menjadi utama penyiksaan,” ungkapnya.

Menurutnya, motif utama yang menimbulkan terjadinya penyiksaan yaitu faktor ekonomi. Faktor kedua adalah budaya. Selanjutnya, faktor politik. Ia menjelaskan, faktor ekonomi dan budaya terakomodasi dalam proses politik. “Dua faktor ini diakomodasi dalam faktor politik. Alhasil, terjadi kekerasan dan penyiksaan terhadap warga sipil,” tandasnya.

Dia menambahkan, temuan soal ketiga faktor tersebut diperoleh melalui wawancara yang didapatkan dari beberapa tokoh dan aktivis di Papua terkait penyusunan tesisnya. “Saya dapat keterangan ini dari hasil wawancara untuk penyusunan tesis,” imbuhnya. (J/06)
http://tabloidjubi.com/daily-news/jayapura/13262-politik-pemicu-utama-penyiksaan-di-papua.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar